Senin, 10 September 2012

Vespa tua

Tahukah anda......
Sebagian besar vespa akhirnya pensiun. 
Namun, tahun 1994, para penggemar vespa tua mulai menarik perhatian ketika muncul dengan vespa yang telah dimodifikasikan sedemikian rupa, apalagi ketika berada di jalan raya.

Modifikasi vespa yang unik pun menarik satu demi satu penggemar vespa lainnya, sehingga mampu meraih simpati dan mendapat tempat di masyarakat. Apalagi kemudian para penggemar ini membentuk klub vespa di NTB dengan nama Rinjani Scooter Club (RSC). Gairah berkendaraan vespa tua meningkat, vespa-vespa berbagai merk yang sudah ‘pensiun’ diburu bahkan yang sudah jadi rongsokan pun hendak dihidupkan lagi. “Saya membeli vespa Kongo dari dua karung rongsokan,” kata Hambali yang kemudian merakit sendiri vespa tahun 1964 tersebut.
Kini vespa tua tidak lagi bisa gampang didapatkan di Lombok mengingat penggemar vespa sudah memburunya sejak kemunculannya kembali. “Vespa tua lebih diburu namun sulit didapatkan,” ungkap Zaeni Muhammad, penggemar vespa yang memodifikasikan vespa PX-nya menjadi unik dan nyaman dikendarai. “Makin tua makin diburu,’ ujarnya.
Setelah RSC yang telah masuk dalam keanggotaan IMI NTB dan memiliki akte notaris, klub-klub penggemar vespa bermunculan hingga mencapai puluhan. Di antaranya, GAIS (Green Army Independen Scooter), yang memilih cat cenderung berwarna hijau tentara, BUVALO (Budak Vespa Lombok), BOSS (Boys Owners Scooter Sespan), ASLI (Ampenan Scooter Lombok Independen), SAS (Scooter Anak Sumbawa) klub vespa di Sumbawa, Kumilu Scooter Club di Lombok Timur.
“Klub vespa menyebar di NTB,” kata Hananto. Sementara jumlah perkiraan vespa di NTB menurutnya mencapai 400 vespa baik yang tergabung dalam klub maupun tidak. Harga vespa di Lombok, kata Hambali, ada yang mencapai Rp 30-an juta. Kesamaan gerak para penggemar vespa yang membentuk klub-klub tersebut, lanjutnya, lebih karena hobi semata terutama terhadap vespa-vespa tua.

Satu Bengkel dan Merk Oli
Modifikasi terhadap vespa selain unik, juga lebih fungsional dan artistik. Hal inilah yang dilakukan seorang penggemar vespa yang juga pendiri klub vespa pertama di NTB, Zaeni Muhammad. Modifikasi ‘habis-habisan, dilakukannya tanpa mengubah anatomi asli vespa PX yang ketika dibelinya dulu seharga Rp 1,5 juta. “Mesin dan bodi tetap standar,” akunya. Kecintaannya pada vespa, katanya, membuat ia ‘gila-gilaan’ memodifikasikan tunggangannya. Sebanyak 15 lampu dipasang secara unik memenuhi bagian depan vespanya. Enam 6 kaca spion dipasang di kanan, kiri, atas dan bawah sampai dengan boks-boks untuk menyimpan peralatan. Ditambah lagi winsel penahan angin, ban serep, sandaran pembonceng dan besi-besi pengaman di sekeliling bodi yang berfungsi sebagai sandaran kaki dan pelindung jika terjadi kecelakaan. Ketika memodifikasikan vespanya ia memakai konsep touring, semua berfungsi. “Semuanya hand made (buatan tangan),” kata seniman yang mengaku memanfaatkan besi-besi kursi yang tidak terpakai untuk memodifikasikan vespanya. Semua perlengkapan yang dipasangnya melalui proses pertimbangan yang matang agar seluruh bagian vespanya, kanan-kiri, muka dan belakang, seimbang.

Zaeni yang kerap melakukan touring bersama rekan-rekannya ini telah menyapu seluruh NTB, Bali, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Lampung, Palembang dan kota lainnya. Ketahanan dan ketangguhan vespa baginya, sangat menakjubkan. “Tidak ada masalah dengan tanjakan dan mesin tidak gampang lelah,” ujarnya. Maka, ketika sedang touring istirahat bukan ditentukan vespa tapi ketahanan fisik pengendaranya. Baginya, meski vespa identik dengan mogok, ia punya tips sendiri terhadap perawatan vespa sehingga vespanya bisa dikatakan jarang mogok. “Gampang, setia pada satu bengkel dan jangan mengganti merk oli,” ujar guru SMK 5 Mataram ini.

Penggemar vespa di Lombok sepertinya tidak perlu merasa khawatir terhadap ketersediaan spare part vespa karena sangat gampang didapatkan, relatif murah dan terjangkau baik yang asli maupun imitasi. “Teliti saat membeli karena sangat tipis bedanya antara yang imitasi dan asli,” pesannya.
Bengkel vespa juga gampang ditemukan di Mataram.
“Jadi tidak perlu khawatir punya vespa meski butut sekalipun” ujarnya. – niek

Lebih baik naik VESPA

Minggu, 19 Agustus 2012

Sekilas tentang Vespa, tahukah anda....?

Vespa
Merupakan kendaraan roda dua yang tidak pernah jauh berubah, kenapa...????
Selengkapnya baca saja keterangan dibawah ini.....

Piaggio dibangun oleh pemuda berusia 24 tahun bernama Rinaldo Piaggio di 1884 dengan memproduksi kapal mewah, kereta, mesin hingga body truk. Terjadinya Perang Dunia 1 membawa perubahan terhadap aktivitas Piaggio selama beberapa decade. Mereka mulai memproduksi pesawat dan seaplanes alias pesawat yang memiliki kemampuan mendarat di atas air. Untuk menunjang produksinya, mereka membutuhkan fasilitas produksi yang lebih banyak. Di 1917 Piaggio membangun pabrik baru di Pisa, diikuti oleh pabrik di Pontedera empat tahun berikutnya. Sebelum dan sesudah Perang Dunia II, Piaggio menjadi salah satu produsen pesawat terbaik di Italia sebelum akhirnya pabriknya hancur akibat perang.

Lepas perang berakhir, Putra Rinaldo Piaggio, Enrico dan Armando membangun kembali pabrik di Pontedera yang luluh lantah. Setelah membawa mesin dari pabrik Biella, Enrico kembali memproduksi sebuah produk yang fokus  terhadap mobilitas personal. Dia menggunakan sebagian intuisinya untuk mengembangkan kendaraan dengan desain luar biasa berkat tangan dingin insinyur aeronautika, Corradino D’Ascanio.  Vespa – yang dalam bahasa Italia berarti Lebah merupakan buah dari determinasi Enrico Piaggio yang bersikeras untuk membuat sebuah produk dengan biaya rendah.

Selama lebih dari 6 dekade mendominasi segmen skuter, Vespa hingga saat ini menjadi contoh unik industri desain yang tidak akan pernah mati. Berkat inovasi baik teknologi maupun desain yang telah dituangkan telah membuat produk Vespa lambat laun berubah dari sebuah produk transportasi menjadi salah satu bagian dari sejarah sosial.

Vespa merupakan simbol dari kreativitas ala Italia yang termashyur di seluruh dunia yang dibuktikan oleh kesuksesan penjualan dari tahun ke tahun. Vespa juga terkenal sebagai salah satu merk yang bernaung di bawah payung Piaggio Group yang bermarkas di Pontedera (Pisa) dan menjadi salah satu pimpinan manufaktur roda dua di dunia.

Piaggio Group secara global memiliki beberapa pabrik, antara lain: Pontedera (Pisa) yang memproduksi merk Piaggio, Vespa dan Gilera; Scorze (Venice) tempat memproduksi Aprilia dan Scarabeo; Mandello del Lario (Lecco) untuk merk Moto Guzzi; Baramati (India) yang memproduksi light-commercial vehicles roda tiga dan empat untuk pasar India; dan Vinh Phuc (Vietnam) tempat pembuatan skuter Vespa untuk pasar lokal dan ASEAN. Rentang produksi Piaggio Group meliputi skuter, sepeda motor dan moped mulai dari kapasitass 50 hingga 1.200 cc yang dijual dibawah merk Piaggio, Vespa, Gilera, Aprilia, Moto Guzzi, Derbi dan Scarabeo. Piaggio Grup juga merupakan manufaktur untuk light commercial vehicles roda tiga dan empat dengan merk Ape, Porter dan Quargo


"LEBIH BAIK NAIK VESPA"

Pernah dengar iklan Vespa pada saat jaya-jayanya motor
jenis scooter ini

Ya..., kalimatnya adalah "lebih baik naik Vespa"

dan punya kenangan yang tidak pernah terlupa


Vespa adalah salah satu type skooter keluaran pabrikan Italia, Piaggio. Vespa juga mempunyai type-type tertentu misalnya Super, Sprint, PX dll. Ini adalah kendaraaan
legendaris yang dikenal hampir di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia.

Sampai saat ini vespa dengan product terbarunya masih banyak berkeliaran dijalan-jalan, bahkan dengan model yang makin manis dan elegant, ini tidak dapat dipungkiri bahwa penggemar VESPA tidak akan pernah meninggalkannya, walaupun produk lain banyak keluar dari pabriknya.